Perkembangan teknologi informasi yang pesat, membuat publik semakin mudah mengakses beragam informasi dan berita hanya dalam waktu sekejap. Namun informasi yang tersebar tidak hanya memuat berita benar, berita bohong atau hoaks pun dengan mudahnya ikut menyebar melalui media sosial seperti Twitter, FacebookWhatsapp dan lainnya. Jika tidak ada kehati – hatian, setiap individu pun dengan mudah termakan tipuan hoaks tersebut, bahkan ikut menyebarkan informasi palsu itu.

Dikutip dari laman https://aptika.kominfo.go.id/2019/01/literasi-digital-ala-milenial-kominfo-rilis-lambe-hoax/ berjudul Literasi Digital Ala Millenial, Kominfo Rilis “Lambe Hoaks”. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI merilis program Lambe Hoaks dalam upaya memberikan literasi digital pemberantasan konten – konten hoaks.

“Lambe Hoaks akan ditayangkan rutin setiap minggu melalui saluran media utama GPR TV dan akun resmi media sosial Kemkominfo yaitu Youtube KemkominfoTV, Instagram @kemenkominfo, Twitter @kemkominfo, dan Laman Facebook Kementerian Komunikasi dan Informatika,” ujar Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu di Jakarta, Kamis (24/01/2019).

Program Lambe Hoaks merupakan kolaborasi antara Biro Humas Kominfo, Tim Aduan Konten Ditjen Aptika dan GPR TV Ditjen IKP. Dibawakan oleh sosok ikonis Miss Lambe Hoaks, program mingguan ini berisi seputar isu hoaks yang meresahkan dan tengah beredar di dunia maya. Dalam setiap episodenya program Lambe Hoaks mengupas fakta di balik Top 10 isu hoaks hasil pencarian Tim Aduan Konten Ditjen Aptika yang beredar dalam sepekan terakhir.

Program yang digelar secara rutin ini diharapkan dapat menjadi acuan sumber informasi bagi netizen, khususnya generasi milenial, dalam mengenali dan mengkonfirmasi isu hoaks yang sangat deras beredar di dunia maya saat ini.